Alih-alih berharap mendapatkan emas, mereka malah mendapatkan naskah-naskah kuno yang mereka tidak mengerti bahasanya.
John C. Trever, mencoba menyusun kembali naskah-naskah tersebut sembari mewawancarai gembala Badawi.
Sepupu Edh-Dhib melihat gua-gua tersebut, tetapi edh-Dhib sendiri yang pertama kali masuk ke dalam salah satu gua itu. Ia mengambil segelintir gulungan naskah, yang kemudian diidentifikasi oleh Trever sebagai Gulungan Kitab Yesaya, Naskah Komentari Kitab Habakuk, dan Aturan Komunitas, dan membawanya kembali ke perkemahan untuk ditunjukkan kepada keluarganya. Tidak ada satu gulungan naskah pun yang hancur dalam proses ini, kendati ada rumor populer yang menyatakan sebaliknya. Orang-orang Badawi itu menggantung gulungan-gulungan tersebut pada sebuah tiang tenda sambil mencari tahu apa yang harus diperbuat dengannya, dan secara berkala membawanya keluar untuk ditunjukkan kepada orang lain. Pada suatu saat selama masa ini, Aturan Komunitas terpecah menjadi dua. Gulungan-gulungan tersebut pertama-tama dibawa ke seorang pedagang bernama Ibrahim 'Ijha di Betlehem. 'Ijha mengembalikannya sambil mengatakan bahwa gulungan-gulungan tersebut tidak berharga, setelah memperingatkan mereka bahwa temuan tersebut mungkin hasil curian dari sebuah sinagoga. Tanpa gentar, orang Badawi itu pergi ke suatu pasar di dekatnya, di mana seorang Kristen Suriah menawarkan diri untuk membelinya. Seorang syekh lalu bergabung dalam percakapan mereka dan menyarankan agar mereka membawa gulungan-gulungan tesebut ke Khalil Eskander Shahin, "Kando", seorang tukang sepatu dan pedagang barang antik paruh waktu. Para pedagang dan orang Badawi itu kembali ke situs penemuan, meninggalkan satu gulungan pada Kando dan menjual tiga lainnya ke seorang pedagang dengan harga £ 7 (setara dengan $ 29 pada tahun 2003, atau $ 37 pada 2014). Gulungan-gulungan naskah asli tersebut terus berpindah tangan setelah orang Badawi itu melepas kepemilikannya ke pihak ketiga sampai suatu transaksi penjualan dapat terlaksana.
Pada tahun 1947 ketujuh gulungan naskah asli tersebut menarik perhatian Dr. John C. Trever, dari American Schools of Oriental Research (ASOR), yang membandingkan naskah dalam gulungan-gulungan tersebut dengan Papirus Nash, naskah biblika tertua yang diketahui, dan menemukan kesamaan di antara keduanya. Perang Arab-Israel 1948 mendorong dipindahkannya beberapa gulungan ke Beirut, Lebanon, pada bulan Maret 1948 untuk alasan keamanan. Pada 11 April 1948, Millar Burrows, ketua ASOR, mengumumkan penemuan gulungan-gulungan naskah tersebut dalam sebuah siaran pers umum.
ISI NASKAH
Menurut para peneliti, isi dari Naskah Laut Mati adalah bagian-bagian dari Perjanjian Lama, semisal Kitab Ulangan, Yesaya, dan beberapa Perjanjian Baru.
Salah satu penemuan paling menarik adalah sebuah gulungan tembaga yang harus dipotong sebelum dapat dibuka dan mengandung daftar 60 harta karun yang terletak di berbagai lokasi di Yudea (namun satupun belum pernah ada yang ditemukan)! Gulungan lainnya, yang ditemukan oleh para arkeolog Israel pada tahun 1967 di bawah lantai sebuah penjual barang antik di Betlehem, menjelaskan secara detil pandangan komunitas tersebut tentang tata ibadah Bait Suci yang rumit.
Gulungan ini diberi nama “Gulungan Bait Suci.”
Kemungkinan, harta-harta yang mereka kubur adalah harta dari Bait Allah Kedua yang pada tahun 70M dihancurkan oleh Pasukan Romawi dibawah perintah Titus.
Isi gulungan-gulungan Laut Mati memberi indikasi bahwa para penulisnya adalah sekelompok imam dan orang awam yang mengejar kehidupan komunal dengan dedikasi penuh kepada Allah. Pemimpin mereka disebut “Guru Kebenaran”. Mereka memandang diri mereka sebagai satu-satunya Israel yang benar - hanya mereka yang setia kepada Hukum Allah.
Mereka menentang “Imam Jahat” - Imam Besar Yahudi di Yerusalem yang merepresentasikan kemapanan dan dengan berbagai cara telah menganiaya mereka. Imam jahat ini mungkin adalah salah satu pemimpin Makabe yang secara tidak sah telah mengangkat diri sebagai imam besar antara tahun 150-140 sM. Sebagian besar ahli mengidentifikasikan persekutuan Qumran dengan orang-orang Esseni, suatu sekte Yahudi pada zaman Yesus sebagaimana digambarkan oleh Josephus dan Philo.
Seperti apapun orang-orang Qumran, tulisan mereka memberikan kita gambaran latar belakang yang mengagumkan tentang salah satu aspek dunia religius yang didatangi Yesus. Sebagian ahli mencoba menarik kesejajaran antara tokoh-tokoh di dalam gulungan tersebut dengan Yohanes Pembaptis atau Yesus, namun penelitian objektif terhadap kesejajaran semacam itu menunjukkan bahwa perbedaannya jauh lebih besar daripada kemiripannya. Setiap hubungan antara Yesus dengan Qumran bersifat spekulatif dan sangat tidak mungkin. Pandangan bahwa Yohanes Pembaptis mungkin menghabiskan sebagian waktunya dengan komunitas Qumran mungkin saja karena kitab-kitab Injil menceritakan bahwa ia menghabiskan banyak waktu di padang gurun dekat dengan daerah dimana komunitas Qumran berada (Matius 3:1-3; Markus 1:4, Lukas 1:80; 3:2-3). Namun demikian, berita yang dibawa Yohanes sangat berbeda dengan konsep yang dikembangkan oleh persekutuan Qumran. Satu-satunya titik kesamaan adalah keduanya mengajarkan bahwa “Kerajaan Allah” sedang datang.
Salah satu sumbangan penting Gulungan-gulungan Laut Mati adalah banyaknya naskah Alkitab yang ditemukan. Sebelum penemuan Qumran, naskah Perjanjian Lama yang tertua disalin pada abad ke-9 dan 10 Masehi oleh sekelompok penyalin Yahudi yang disebut kaum Masoret. Sekarang kita memiliki naskah-naskah yang berumur 1000 tahun lebih tua dari sebelumnya. Kenyataan yang mengagumkan adalah bahwa naskah-naskah ini hampir identik! Inilah contoh nyata akan perhatian sungguh-sungguh yang diberikan oleh para penyalin Yahudi selama berabad-abad dalam usahanya menyalin Alkitab secara akurat. Kita dapat yakin bahwa Perjanjian Lama benar-benar menggambarkan kata-kata yang diberikan kepada Musa, Daud dan para nabi.
KONTROVERSI NABI MUHAMMAD DALAM NASKAH LAUT MATI
Nabi Muhammad S.A.W. adalah nabi terakhir menurut kepercayaan Agama Islam.
Muhammad mewartakan Al Quran kepada penduduk di Semenanjung Arab pada tahun 600an Masehi. Sempat terjadi hal yang kontroversial dalam salah satu Naskah Laut Mati.
Dalam naskah 4Q534 tertulis :
[…] of his hand, two […] a mark. His | hair will be red and he will have moles on […] | and small marks in his thighs. [And after t]wo years, he will know one thing from another. | While he is young, he will be like ... someone who knows nothing, until he knows the three Books [...] | Then he will gain wisdom and learn understanding [...] visions will come to him while he is on his knees. | And with his father and ancestors [...] life and old age. He will have wisdom and discretion | and he will know the secrets of man. His wisdom will reach out to everyone and he will know the secrets of all living things. | All of their plans against him will fail, and his rule over all things will be great. [...] his plans will succeed because he is the one picked by God. His birth and the breath of his spirit [...] and his plans will last forever. [...]
kata yang digaris hitamkan pertama merujuk pada tanda-tanda Nabi Muhammad S.A.W seperti yang tertulis dalam Hadits Shahih dari Imam Bukhari no 3277 menyatakan
Telah bercerita
kepada kami [Muhammad bin ‘Ubaidullah] telah bercerita kepada kami
[Hatim] dari [Al Ju’aid bin ‘Abdur Rahman] berkata; Aku mendengar
[As-Sa’ib bin Yazid] berkata; Bibiku pergi bersamaku menemui Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam lalu berkata: “Wahai Rasulullah,
sesungguhnya putra saudariku ini sedang sakit pada kedua kakinya”. Maka
beliau mengusap kepalaku lalu memohonkan keberkahan untukku. Kemudian
beliau berwudlu’, maka aku minum sisa air wudlu’ beliau dari bejananya
lalu aku berdiri di belakang beliau hingga aku melihat di antara pundak
beliau ada Al Khujlah“. [Ibnu ‘Ubaidullah] berkata; ‘Al Khujlah artinya tanda kenabian berwarna putih seperti yang ada di antara dua mata kuda“. Sedangkan [Ibrahim] berkata; “Seperti telur burung“.
Perlu saya ingatkan, di garis yang saya hitamkan yang kedua pada naskah 4Q534 tertulis
And with his father and ancestors [...] life and old age
And with his father and ancestors [...] life and old age
Disini disebutkan bahwa ayahnya dan nenek moyangnya akan hidup dan berumur tua(lanjut)
Padahal, Ayahanda Nabi Muhammad, Abdullah. Wafat jauh sebelum Nabi Muhammad menjadi Nabi, otomatis. 4Q534 merujuk pada Nabi Muhammad itu 50:50
PENERJERMAHAN NASKAH LAUT MATI
Naskah Laut Mati secara tradisional ditulis sekte Yahudi kuno yang
disebut Essenes, dimana pendapat ini ditentang dan teori lain
menyebutkan bahwa naskah ditulis para imam Yerusalem, Zadok, atau
kelompok Yahudi yang tidak diketahui. Tuduhan bahwa Vatikan menghalangi
penerbitan naskah Laut Mati, Khususnya buku 'The Dead Sea Scrolls
Deception' karya Michael Baigent dan Richard Leigh diterbitkan pada
tahun 1990-an, menyatakan bahwa beberapa naskah dengan sengaja disimpan
selama puluhan tahun untuk menutupi teori negatif tentang sejarah
Keristen Awal.
Saat ini, mayoritas Naskah Laut Mati disimpan oleh Pemerintah Israel. Dan banyak yang menuding bahwa Naskah Laut Mati sengaja disimpan oleh Israel hanya untuk memperkuat "hak" atas Tanah Perjanjian alias Palestina
Tulisan ini tidak bermaksud menyudutkan Agama Kristen, Yahudi apalagi Muslim. karna Naskah Laut Mati hanya Salinan dari Perjanjian Lama dan Sejarah pada Kekristenan Awal
Sungguh menarik jika Naskah ini telah diterjemahkan, karna ini akan mengungkap misteri-misteri Dunia Perjanjian Lama
Karena kita semua tahu,
Ayahanda Muhammad telah wafat jauh sebelum dia menjadi Nabi. Sementara
Nabi yang disebutkan dalam Document Q disebutkan ayahnya berumur lanjut.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/islamrasional79.blogspot.com/muhammad-dalam-injil-laut-mati_550045cfa33311d0755100e6
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/islamrasional79.blogspot.com/muhammad-dalam-injil-laut-mati_550045cfa33311d0755100e6
Pada Phrase 4q534 col 1
sangat jelas disebutkan tentang tanda kenabian tersebut.
[...] of his hand, two [...] a mark. His |hair will be red and he will
have moles on [...] | and small marks in his thighs. [And after t]wo
years, he will know one thing from another[1]. | While he is young, he
will be like …
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/islamrasional79.blogspot.com/muhammad-dalam-injil-laut-mati_550045cfa33311d0755100e6
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/islamrasional79.blogspot.com/muhammad-dalam-injil-laut-mati_550045cfa33311d0755100e6
Bahkan yang lebih
kontroversial lagi baru-baru ini teks manuskrip gulungan laut Mati (Dead
sea scroll) mengungkap satu yang kontroversi yaitu dalam salah satu
gulungan ke 4Q534 mengindikasikan bahwa akan datang NABI PILIHAN TUHAN
yang mempunyai tanda fisik kenabian berupa TAHI LALAT DI PUNGGUNG.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/islamrasional79.blogspot.com/muhammad-dalam-injil-laut-mati_550045cfa33311d0755100e6
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/islamrasional79.blogspot.com/muhammad-dalam-injil-laut-mati_550045cfa33311d0755100e6
Bahkan yang lebih
kontroversial lagi baru-baru ini teks manuskrip gulungan laut Mati (Dead
sea scroll) mengungkap satu yang kontroversi yaitu dalam salah satu
gulungan ke 4Q534 mengindikasikan bahwa akan datang NABI PILIHAN TUHAN
yang mempunyai tanda fisik kenabian berupa TAHI LALAT DI PUNGGUNG.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/islamrasional79.blogspot.com/muhammad-dalam-injil-laut-mati_550045cfa33311d0755100e6
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/islamrasional79.blogspot.com/muhammad-dalam-injil-laut-mati_550045cfa33311d0755100e6
Bahkan yang lebih
kontroversial lagi baru-baru ini teks manuskrip gulungan laut Mati (Dead
sea scroll) mengungkap satu yang kontroversi yaitu dalam salah satu
gulungan ke 4Q534 mengindikasikan bahwa akan datang NABI PILIHAN TUHAN
yang mempunyai tanda fisik kenabian berupa TAHI LALAT DI PUNGGUNG.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/islamrasional79.blogspot.com/muhammad-dalam-injil-laut-mati_550045cfa33311d0755100e6
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/islamrasional79.blogspot.com/muhammad-dalam-injil-laut-mati_550045cfa33311d0755100e6






