Kamis, 30 Januari 2020

Disana, di sebelah sana!

Disana, di sebelah sana!


Pernah dia merenung.
Di dalam malam yang panjang.
Menatap bintang bintang yang matang.
Menatap awan melahap bulan yang lajang.

Diucapkannya lembut.
Suara hati yang sunyi.
Yang di bekap suara langit.
Emosi.

Kepala tunduk, tangan mengepal.
Gemetar.
Mata mengeluarkan ekskresi di pipi.
Gigi merapat membuat dinding.

Malu.
Malu meminta.
Manusia segelas dosa.
Manusia setengah rasa.

Emosinya meluap.
Memuncak.
Menggertak langit malam.
Memaki.

"Apa salahku!"
Teriak.
"Mengapa demikian!"
Melunak.

Siapa pikir, dia bisa meledak.
Melampiaskan emosi yang tenggelam di hatinya.
Siapa pikir, dia bisa mencintai.
Memasung bagaikan napi.

Jadi, sampaikanlah.
Wahai angin malam.
Wahai udara dingin.
Wahai tanah aspal.
Wahai laut asin.

Disana, di sebelah sana.
Dia yang dia tunggu.
Menepi.
Tanpa permisi.

Minggu, 26 Januari 2020

Bocah

BOCAH.

Jika suatu ketika,
Aku mereka.
Suatu bayangan yang tak kusangka,
Kuharap engkau terbuka.

Kau, mungkin adalah pelita
Pelita yang menyala dan meredup sesukanya.
Bolehlah, kubilang padamu.
Jadi, apakah kita bersama?
Atau kau meredup membutakan aku?

Janganlah berbungkus sebuah kata,
Hanya "Gapapa".
Mungkin, aku terlalu dini untuk ini.
Terlalu bocah untuk mengetahui.
Sebuah cerita ini.


About Me