Jumat, 21 September 2018

Filosofi "Gituan" dan "Anu"

Kamu pernah "Gituan" nggak?  

Gue bingung, kenapa kalo kita ngomong kata "Gituan" yang terbayang pasti "Gituan"?

Padahal "Gituan" itu apa sih?

"Gituan" kan bukan kata yang bersalah, kenapa gak boleh diucapin? Untuk menjaga nama baik kata "Gituan", coba kalo kita sepakati bahwa kata "Gituan" itu artinya "Makan".
Jadi kan gini...

"Aduh perut gue sakit nih! Hari ini gue belum gituan..."
"Biar enggak lemes, sebaiknya kita gituan 3 kali sehari!" Ingat ya, "Gituan" itu artinya "Makan"!

Atau misalnya mau ngajak pasangan / pacarnya "Makan".

"Sayang, entar malem kita 'gituan' yuk! Aku tahu tempat paling enak buat 'gituan'. Di kafe itu banyak orang pada 'gituan' di sana. Lagian harganya murah. Paling kalo kita 'gituan' 2 kali, bayarnya gak sampe 100 ribu"

Jadi mulai sekarang kata "Gituan" itu artinya "Makan". Betapa indahnya selalu berpikir positif. Ya nggak?


Satu lagi kata yang nggak bersalah yaitu kata "Anu".

Sebenarnya "Anu" itu apa sih?

Kenapa kalo saya ngomong "Anu", yang kebayang pasti "Anu"?
Apa itu "Anu"?

Untuk menjaga nama baik kata "Anu", mari kita sepakati bahwa kata "Anu" itu artinya "Kepala".
Jadi kan orang bisa ngomong gini...

"Wah 'Anu' kamu gede banget sih!"
"Kemarin katanya 'Anu' kamu kejedot pintu ya? Coba sini aku periksa 'Anu'-nya!"

Ingat ya, "Anu" itu artinya "Kepala".
"Nanti kalau kamu naik motor, 'Anu' kamu pake helm ya!" "Hei bro! Kok ada ketombe sih di 'Anu' kamu?"
"Sayang... Boleh gak aku elus 'Anu' kamu?"

Tanamkan dalam pikiran kamu bahwa kata "Anu" dan "Gituan" bukanlah kata yang jorok!
Indahnya selalu berpikir positif....
Selamat Gituan ya teman, biar Anu-nya gak nyut-nyutan...

Rabu, 29 Agustus 2018

Filosofis tentang Ikan

Ikan

"  ... sakit memang untuk menjadi bermakna ... "

Ikan, aku percaya di lautan yang maha aneh ini ikan ada disegala sudutnya. Walau entah berapa derajatnya bahkan sampai masuk ke sungai-sungai bahkan terdampar di atas piring hotel bintang lima.

Sungguh menyedihkan bahwa ikan ini adalah mahkluk yang serba bingung. Bingung makan apa? bingung mencari pekerjaan? bahkan waktu mandi pun mereka lupa saking kebingungan mereka.

Aku disini tidak membahas itu, tetapi aku disini hendak membahas suatu alasan mengapa aku mempelajari ikan malam ini.

Hal pertama, siapkan dahulu kopimu, supaya kau tak diserang kantuk.

Oke, aku terkadang berfikir. Mengapa ikan di dalam air masih bisa berbau anyir? itu pernyataan konyol menurutku karna saat di pasarkan ikan tidak pernah di beri pewangi. Tetapi aku tau, disini ikan memberiku pembelajaran.

Ikan itu mahkluk yang kebingungan, entah untuk apa dia hidup. Bahkan dia tidak tau siapa namanya. Tapi dia bisa bermakna bagi kita? Hah?

Yup! coba di lautan tidak ada ikan, nelayan mau menangkap apa di laut? Kijang? Ketololan yang hakiki bahkan melebihi etika tersendiri. Tanpa ikan pun kita tidak akan pintar, karena kita terlalu mengkonsumsi udang. Memang secara tidak langsung mereka bermakna bagi kita, sakit memang untuk menjadi bermakna. Apapun yang kau lakukan, apapun yang percayai.

Ingatlah satu hal, didalam keterpurukanmu ada beberapa orang yang tertolong olehmu.

11.29PM
Bandung, 29 Agustus 2018

About Me