Ikan
" ... sakit memang untuk menjadi bermakna ... "
Ikan, aku percaya di lautan yang maha aneh ini ikan ada disegala sudutnya. Walau entah berapa derajatnya bahkan sampai masuk ke sungai-sungai bahkan terdampar di atas piring hotel bintang lima.
Sungguh menyedihkan bahwa ikan ini adalah mahkluk yang serba bingung. Bingung makan apa? bingung mencari pekerjaan? bahkan waktu mandi pun mereka lupa saking kebingungan mereka.
Aku disini tidak membahas itu, tetapi aku disini hendak membahas suatu alasan mengapa aku mempelajari ikan malam ini.
Hal pertama, siapkan dahulu kopimu, supaya kau tak diserang kantuk.
Oke, aku terkadang berfikir. Mengapa ikan di dalam air masih bisa berbau anyir? itu pernyataan konyol menurutku karna saat di pasarkan ikan tidak pernah di beri pewangi. Tetapi aku tau, disini ikan memberiku pembelajaran.
Ikan itu mahkluk yang kebingungan, entah untuk apa dia hidup. Bahkan dia tidak tau siapa namanya. Tapi dia bisa bermakna bagi kita? Hah?
Yup! coba di lautan tidak ada ikan, nelayan mau menangkap apa di laut? Kijang? Ketololan yang hakiki bahkan melebihi etika tersendiri. Tanpa ikan pun kita tidak akan pintar, karena kita terlalu mengkonsumsi udang. Memang secara tidak langsung mereka bermakna bagi kita, sakit memang untuk menjadi bermakna. Apapun yang kau lakukan, apapun yang percayai.
Ingatlah satu hal, didalam keterpurukanmu ada beberapa orang yang tertolong olehmu.
11.29PM
Bandung, 29 Agustus 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pendapat anda kawan?